LUWU TIMUR, JURNALISMANDIRI.COM - PT Vale Indonesia Tbk saat ini telah memasuki usia 53 tahun, sejak awal beroperasi di Indonesia. Di usianya yang lebih dari setengah abad ini, perusahaan pertambagan yang berpusat di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan menjelma menjadi perusahaan yang menjalankan prinsip-prinsip penambangan yang baik dan berkelanjutan, dengan memberikan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, kini dan masa depan.
Head of Communication PT Vale Indonesia Tbk, Bayu Aji mengatakan, saat ini PT Vale Indonesia Tbk, telah merekrut sekitar 11.000 pekerja (karyawan dan kontraktor) dari masyarakat lokal maupun seantero nusantara, dengan akumilasi 87% karyawan adalah masyarakat lokal Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tempat tambang dan pabrik perusahaan beroperasi saat ini.
PT Vale Indonesia Tbk juga telah menjalin kerja sama dengan 500 mitra bisnis lokal, nasional hingga internasional. "Tahun 2021, PT Vale menyekolahkan 170 karyawan untuk mengikuti Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur, sebagai upaya meningkatkan kompetensi, profesionalitas sekaligus implementasi regulasi pemerintah. Sementara, pada tahun 1991, di bawah payung Yayasan Pendidikan Sorowako, PT Vale mendirikan Akademi Teknik Sorowako (ATS) untuk menghasilkan pemuda-pemudi lokal terampil siap pakai," ungkapnya.
Tidak hanya itu, PT Vale Indonesia Tbk juga mengedukasi petani dan kelompok pertanian di area pemberdayaan untuk mampu dan aktif membudidayakan pertanian organik dan herbal, melalui Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) sejak 2015. "Membimbing dan melakukan asistensi kepada 400 UMKM di empat wilayah pemberdayaan PT Vale di Blok Sorowako. Aktivitas tersebut menghasilkan 100 produk unggulan UMKM dan 30 produknya telah menembus pasar di Sulawesi," bebernya.
Sementara itu, dalam pelestarian lingkungan, PT Vale Indonesia Tbk menjadi produsen nikel berbasis energi bersih. "Keberadaan 3 PLTA PT Vale mampu meniadakan emisi karbon sebesar 1.096.705 ton CO2eq per tahun, dari tidak menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Mendistribusikan listrik 10,7 megawatt untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Luwu Timur dan mengoperasikan boiler listrik yang nol emisi untuk kebutuhan pabrik pengolahan, sebelumnya boiler ini menggunakan bahan bakar fosil," terangnya.
Dalam menerapkan Good Mining Practice, PT Vale Indonesia Tbk mengintegrasikan aktivitas penambangan dengan rehabilitasi lahan pasca tambang. "Luas total reklamasi lahan pascatambang telah mencapai 3.012,44 hektar di Blok Sorowako, dengan alokasi dana tahunan rata-rata lebih dari 2 juta dollar AS. Membangun pusat pembibitan modern (nursery) untuk mendukung aktivitas rehabilitasi lahan pasca tambang. Nursery beroperasi sejak sejak 2006 di atas lahan seluas 2,5 hektar dengan kapasitas produksi rata-rata 700.000 bibit per tahun," jelasnya.
Untuk memenuhi sarana kehidupan tenaga kerja di area operasional, PT Vale membangun fasilitas umum yang juga dapat digunakan masyarakat luas, seperti jalan, pasar, sekolah, gedung pertemuan, rumah sakit dan bandar udara. "Biaya pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum tersebut mencapai 845 juta dollar AS (1973-1978). Jalan untuk unit logistik PT Vale dari Sorowako-Malili sepanjang 64 kilometer yang juga menjadi akses utama transporatasi darat untuk masyarakat umum," paparnya.
Selama masa Pandemi Covid-19, PT Vale telah membantu pemerintah dalam penanggulangan COVID-19 dengan menyalurkan bantuan berupa perlengkapan medis. Donasi penanggulangan COVID-19 sepanjang 2020 untuk tiga provinsi (Sulawesi Tengah, Selatan dan Tenggara) mencapai 2,6 juta dollar AS. "Dalam kurun waktu 50 tahun terakhir, total investasi PT Vale di Indonesia sekitar 3,3 milar dollar AS. Sedangkan kontribusi PT Vale untuk negara melalui pembayaran pajak dan non pajak (2011-2021) senilai 1,2 miliar dollar AS," pungkasnya. (Kir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar