KOLAKA, JURNALISMANDIRI.COM - Seorang pria di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Senin sore (27/3/2023).
Korban yang diketahui bernama Arman Wijaya (21), warga jalan Barukang, Keluragan Sea, Kecamatan Latambaga ini, berprofesi sebagai pekerja buruh di Gudang Panaroma, ditemukan gantung diri di rumah kakaknya bernama Arma (38), di Lingkungan I Kelurahan Mangolo, Kecamatan Latambaga.
Kepada polisi, Arma menceritakan saat itu korban bersama ponakannya bernama Arham dan Irham sedang bermain Hp di dalam rumah sekitar pukul 16.00 Wita. "Karena jaringan internet di dalam rumah gangguan (lambat), Arham dan Irham keluar menuju teras rumah kemudian korban tiba-tiba menutup pintu dari dalam," ungkapnya.
Selang beberapa saat, sekira pukul 16.10 Wita, Arham masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang namun dihadang oleh korban dan menyuruh Arham keluar. "Tapi Arham bilang 'Mau ambil sabun mandi dulu,' kemudian dibalas oleh korban 'Keluarmi cepat' dan selanjutnya Arham keluar dari rumah kemudian korban menutup kembali pintu belakang," jelasnya.
Sekitar pukul 17.30 Wita, Arma menyuruh Arham untuk memanggil korban melaksanakan buka puasa bersama di rumahnya, namun Arham menolak dan menyuruh tantenya untuk memanggil korban. "Jadi saya pergimi panggil tapi tidak ada tanggapan. Jadi saya mengintip lewat jendela samping rumah dan melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di dalam rumah dengan posisi setengah berdiri," terang Arma.
Arma kemudian memanggil Wahyu untuk melihat kejadian tersebut, kemudian Wahyu pergi ke Kampung Tua Kelurahan Mangolo, Kecamatan Latambaga untuk memanggil Darma (ibu korban).
Saat Wahyu dan ibu korban tiba di TKP, pintu rumah dalam keadaan terkunci dari dalam, sehingga Wahyu berinisiatif untuk mendobrak jendela rumah bagian depan yang terbuat dari papan. "Setelah itu, Wahyu dan ibu kotban masuk ke dalam rumah dan menemukan korban dalam keadaan tergantung dengan posisi setengah berdiri. Selanjutnya Darma memeluk korban dan Wahyu melepaskan ikatan tali yang terikat dileher korban," bebernya.
Pada saat setelah diturunkan, Darma sempat memberikan pertolongan pertama kepada korban selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Latambaga dengan cara dibonceng menggunakan kendaraan roda dua. "Pada pukul 18.10 Wita, korban tiba di UGD Puskesmas Latambaga dan diterima oleh perawat jaga Anggrini, namun korban tiba di Puskesmas dalam keadaan meninggal dunia," tandasnya.
Kasus tersebut tidak ditindaklanjuti oleh polisi, sebab pihak keluarga telah membuat pernyataan penolakan untuk dilakukan Visum ataupun Autopsi.8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar