Sambut HUT RI ke - 79, GP Ansor Kolaka Kibarkan Merah Putih di Puncak Padamarang

KOLAKA, JURNALISMANDIRI.COM - Dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke - 79, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Kolaka mengibarkan bendera merah putih di Puncak Pulau Padamarang, Minggu (11/8/2024).

 Tercatat sebanyak 79 kader GP Ansor yang tembus hingga ke Puncak Padamarang, setelah menempuh pendakian selama empat jam, dengan ketinggian 650 Meter di Atas Permukaan Laut (MDPL) untuk melaksanakan upacara. 

Sebelum melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih, Kader GP Ansor juga melakukan aksi bersih-bersih Pantai dan lomba-lomba peringatan hari kemerdekaan.

Ketua panitia, Saiful Anwar mengatakan, bahwa kegiatan ini adalah instruksi dari Pimpinan Cabang GP Ansor Kolaka untuk menularkan semangat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia kepada sahabat Ansor dan Banser di Kabupaten Kolaka. “Ketua GP Ansor Kolaka meminta sahabat Ansor dan Banser harus mencapai puncak pulau Padamarang, mengibarkan bendera dan melaksanakan upacara, " kata pria yang juga menjabat sebagai Komandan Banser Kabupaten Kolaka. 

Saiful menambahkan bahwa, pihaknya didampingi oleh tim leader professional dari Mapala USN Kolaka, yang sudah paham dengan rute menuju puncak Padamarang. “Tim leader sangat berpengalaman dan bisa mengarahkan kami dengan sangat baik. Alhamdulillah Sahabat Ansor dan Banser yang sebagian besar baru pertama kali naik di puncak Padamarang, bisa merasakan tiba di Puncak dengan aman dan sehat,” lanjut Saiful.

“Kegiatan ini juga berkoordinasi dengan Polres Kolaka, Basarnas Kolaka, Pemerintah Kecamatan Wundulako dan Palang Merah Indonesia (PMI). Personel PMI bahkan ikut sampai ke Puncak. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu terlaksananya kegiatan ini”, tutup Saiful Anwar.

Ketua PC GP Ansor Kolaka, Saefuddin Muslimin mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan wujud kecintaan kader GP Ansor kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Upacara ini untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang berdarah-darah membela tanah air. Lelahnya mendaki puncak Padamarang tidak ada artinya dibandingkan lelahnya mengusir penjajah. Untuk itu kita harus selalu bersyukur atas nikmat kemerdekaan yang diberikan oleh Allah SWT”, kata Ketua GP Ansor yang akrab disapa Efu ini.

Saefuddin Muslimin juga berpesan, kepada kader-kader GP Ansor yang sukses mencapai puncak Padamarang bahwa sesungguhnya bukan puncak gunungnya yang kita taklukkan tapi ego diri kita sendirilah yang kita kalahkan. “Selalu bersiap Sahabat, karena Gerakan Pemuda Ansor akan membawa kita ke tempat-tempat yang tidak pernah kita perkirakan sebelumnya. Organisasi ini akan mengantar kita menuju khidmat-khidmat yang tidak terduga,” kata Efu.

Terakhir, Ketua GP Ansor Kolaka meminta kadernya untuk meneladani semangat para pahlawan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif. “Sebagai kader GP Ansor, tugas kita hanya dua yaitu mengawal NKRI & menjaga Ulama. Banyak kegiatan, banyak ulama dan Kyai, banyak pengajian, banyak majelis dan banyak pesantren yang harus kita kawal bersama. Kita tidak akan pernah kalah kecuali kita berhenti berusaha,” tutupnya.

Mengawal keutuhan NKRI adalah jihad GP Ansor

Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan  epos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan.

Di era modern saat ini, Gerakan Pemuda (GP) Ansor menjalankan misi dan tugas yang tidak mudah. Berbagai fenomena terutama terkait ragamnya ideologi yang bermunculan bak jamur di musim hujan saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama ini. Jika dibiarkan, ideologi ini akan mempengaruhi masyarakat dan lambat laun merongrong keutuhan NKRI.

Keterlibatan GP Ansor mengawal semangat keberagamaan yang toleran dan semangat bernegara yang solid bisa dikatakan sebagai bagian manifestasi dari karakter ijtihadis progresif. Karakter semacam ini tidak hanya bergelut dalam pengayaan wacana keagamaan, tetapi pada level praktis juga ingin berpartisipasi bagi tersemainya perdamaian dan keamanan di Nusantara.